Berita Teratas 3: Jokowi Tak Takut Saat Fotonya Dihapus di Kantor DPD PDIP

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak peduli ketika fotonya dihapus oleh DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara (Sumut). Ini adalah 3 berita teratas hari ini.

Menurut Jokowi, itu hanya sekedar foto, tidak lebih. Jokowi juga tak ambil pusing saat diberitahu hanya fotonya saja yang dihapus, sedangkan wakilnya, Ma’ruf Amin, masih terpampang jelas di bawah lambang negara Garuda Pancasila.

Sementara mutilasi yang dilakukan Tarsum, 51 tahun, terhadap Yanti, 40 tahun, rupanya diawali dengan memukul korban dengan balok kayu. Hingga Yanti terjatuh tak berdaya setelah dihantam Tarsum.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, pemukulan dengan balok kayu, kata Akmal, dilakukan Tarsum usai terlibat adu mulut dengan Yanti. Saat korban terbaring, tersangka memutilasinya dengan pisau rumah tangga.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, hasil visum menunjukkan Yanti mengalami patah kepala akibat Tarsum membentur balok kayu.

Selain itu, proses mutilasi, kata Joko, dimulai dari kaki korban hingga tangan. Serta mendokumentasikan jenazah Yanti yang dimutilasi akibat kaki dan lengannya.

Pesan terpopuler lainnya di saluran tersebut Berita Liputan6.com Hal ini terjadi seiring Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan Presiden terpilih 2024-2029 Prabow Subianto untuk tidak memasukkan “orang-orang beracun” ke dalam kabinetnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengaku belum mengetahui apa yang dimaksud Luhut dengan kata “beracun”. Namun, menurut JK, sebaiknya orang yang tidak taat hukum (UU) tidak masuk kabinet.

Luhut sebelumnya sempat berpesan kepada Prabowo agar tidak sembarangan menyeret orang ke pemerintahan.

Berikut ini adalah daftar pesan terpopuler di saluran tersebut Berita Liputan6.com selama Rabu 8 Mei 2024:

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan adanya usulan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tiga periode.