Alasan penderita dwarfisme berpotensi mendapat penghasilan 22 persen lebih rendah menurut Kepala BKKBN

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, kata masyarakat pengerdilan berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dibandingkan pendapatan sehat.

“Pendapatan orang yang stunting mempunyai perbedaan sebesar 22 persen dibandingkan dengan yang tidak stunting. “Karena bagaimana orang tua menanggung kalau anaknya stunting, ini jadi masalah,” kata Hašto, Kamis, 9 Mei 2024.

Menurutnya, kasus stunting dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah dan tingkat pendapatan per kapita, apalagi dengan bonus demografi Indonesia yang terus berlanjut, sehingga sekolah dan dunia usaha harus bekerja sama untuk menciptakan program kesejahteraan.pengurangan stunting.

“Saat ini SMK dan lapangan kerja harus bisa membatasi stunting. Kalau tidak, generasi muda akan ditanggung oleh orang tua yang penduduknya stunting,” ujarnya.

Periklanan

Perhatikan kualitas wanita
Dokter spesialis kandungan ini menekankan pentingnya memperhatikan kualitas para wanita karena jika di kemudian hari tidak diberikan pendidikan dan nutrisi yang baik, mereka berpotensi menghasilkan janda yang tidak produktif.

“Populasi orang tua janda lebih besar dibandingkan laki-laki. Kemiskinan ekstrem juga akan didominasi oleh janda yang sudah berusia lanjut dan tidak bisa bertransformasi menjadi produktif karena pendidikannya rendah,” ujarnya.

Pilihan Editor: Cegah stunting dengan menjaga nutrisi dan rutin mengecek bahan-bahan



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *